Senin, 23 Maret 2015

Cinderella Cranky

Setelah menikah, pangeran memboyong Cinderella ke istananya.
 
Pangeran bilang, di istana, Cinderella nggak boleh lagi menyapu, mengepel dan mencuci, karena sudah ada banyak pelayan yang melakukannya. Cinderella tinggal berperan sebagai nyonyah besar yang tinggal perintah. Pangeran berpikir, hal tersebut cukup untuk membuat sang estri tercinta bahagia.

Apakah Cinderella bahagia? Awalnya iya, tapi lama kelamaan ia bete dan bosan , karena ternyata jauh di dalam dirinya ia rindu bekerja seperti saat ia berada di rumah ibu tiri. Yoi, jiwa domestiknya gede,bok. Bengong di istana bikin dia merasa nggak berguna. 

Karena bosan, cinderella berubah menjadi tante-tante cranky nan grumpy. Rada posesif yang cenderung mengganggu pangeran. Mau pergi berburu, baru lima menit keluar istana, eh Cinderella sudah telepon marah-marah. Gengges yang kayak gitu-gitu deh.

Ya salah sang pangeran juga sih, dia pikir istrinya cuma butuh materi, gak butuh sarana aktualisasi diri.

Setelah berpikir lama, akhirnya pangeran pun membelikan Cinderella laptop. Perempuan itu senang, karena akhirnya ia menemukan minat barunya, yaitu menulis.

Sekarang ia sedang menulia sebuah autobiografi, yang berjudul Cinderella.

And they live happily ever after.

.Fin.
 

Rabu, 18 Maret 2015

Trendy Red Riding Hood

Zaman dahulu kala, hiduplah seorang remaja. Kerjaannya sehari-hari, selain kuliah, juga menjadi fashion Instagrammer; tiada hari ia lalui tanpa mengabadikan apa yang ia pakai hari itu dan menguploadnya.

Ia punya seorang nenek yang tinggal di hutan, sesekali remaja ini mengunjungi sang nenek.

Pada satu hari, ia mendapat pesan Whatsapp dari sang nenek; katanya 'cepat kemari, nenek sakit'. Remaja ini sangat menyayangi neneknya, maka dengan terburu-buru ia memakai stripes t-shirtnya, dipadukan dengan hooded cape merah. Ia mengambil outfit tersebut tanpa berpikir. Setelah itu, sang remaja langsung menuju rumah nenek.

Sembari berjalan, ia baru ingat bahwa hari itu ia belum memotret untuk #ootd; padahal apa yang ia pakai not bad. Ia bingung, kalau selfie, tentu saja yang terlihat hanya sebagian dari outfitnya. Mau memotret sebadan, ia nggak bawa tongsis.

Tak berapa lama, muncul sosok serigala. Awalnya sang serigala bermaksud buruk, ia kelaparan dan ingin memakan sang remaja. Serigala terkejut karena alih-alih takut, sang remaja malah menghampiri dengan bersemangat.

'Mas, boleh tolong fotoin saya?' tanya sang remaja sambil menyerahkan ponsel, sebelum sang serigala membuka mulutnya. Serigala menurut karena berpikir, setelah memotret ia bisa mulai memangsa sang remaja trendy ini.

Tapi ia salah! Setelah memotret satu kali. Sang remaja tak puas dengan hasilnya dan meminta serigala mengulangnya. Begitu terus berkali-kali, selama berjam-jam sampai serigala bete. 'ribet amat sih mo makan ni cewek!' begitu pikirnya.

Karena melihat wajah bete serigala , sang remaja nggak enak hatii, ia pun tidak meminta ulang lagi.

Serigala lega, buru-buru ia enyah karena takut sang remaja berubah pikiran.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan masing-masing. Sang serigala mencari mangsa baru dan si remaja menuju rumah sang nenek.

Tamat.

Minggu, 01 Maret 2015

Cinta Segitiga


Aku sangat mencintai May, perempuan cantik yang sangat dekat denganku selama dua tahun belakangan ini. Dulu, aku sangat yakin bahwa ia memiliki perasaan yang sama, karena ia selalu menunjukkan hal tersebut, ia mengelusku, menciumku, mengajakku mengobrol, bahkan ia mengajakku tidur.

Aku sangat yakin, walau pun tidak ada kata-kata 'aku sayang kamu, maukah kamu menjadi pacarku', hubungan kami berdua sudah lebih dari sekedar teman biasa.

Sampai kemudian datanglah Rascal. Ia berdiri di depan pintu rumah kami di satu hari hujan. Aku tidak menyangka May menyambut Rascal dengan penih kasih sayang. Tanpa ragu ia memeluk tubuh Rascal yang basah. Ada rasa tidak nyaman ketika aku menyaksikannya, dan aku sangat gusar melihat May mengeringkan tubuh laki-laki tersebut dengan handuk yang biasa aku pakai!

Belakangan ini May tampak lebih memerhatikan Rascal daripada aku. Iya memang Rascal sedang sakit, dan May adalah perempuan baik hati, tak mungkin ia membiarkan ada yang sakit tanpa merawatnya. TAPI AKU CEMBURU! Aku menganggap Rascal adalah penganggu hubunganku dengan May.

Aku berharap May akan menyuruh Rascal pergi setelah ia sembuh; kan aku adalah pacar resminya. Tapi ternyata, tidak! May tetap membiarkan laki-laki tersebut tinggal di rumah ini. Kami hidup bertiga.

Sejak saat itu aku bingung. Aku tidak mengerti lagi.

Aku masih mencintai May, tapi kini, aku tidak tahu siapa yang (lebih) dicintai oleh May; aku atau Rascal. Sikapnya pada kami berdua sama, penuh kasih sayang. Ia kerap mengelus kami, mencium kami bahkan sampai mengajak kami tidur bersama. Gila ya? Bagaimana bisa May membagi cintanya begitu saja? Bukankah sebuah hubungan yang ideal itu hanya terdiri dari dua orang yang saling mencintai? Kalau sudah lebih, pasti ada yang salah.

Sekarang-sekarang ini aku memilih untuk bersandiwara, berusaha untuk bersikap seolah hubungan segitiga ini wajar saja adanya. Tapi jangan salah, aku sedang mencari cara untuk mengenyahkan Rascal, agar aku dan May bisa menjalani hubungan normal kami seperti sebelumnya.

Tunggu saja!





Jumat, 20 Februari 2015

Kisah Ibu Sakti

Tersebutlah seorang perempuan begrusia paruh baya, bernama Ibu Sasak Tinggi. Biasanya ia dipanggil Ibu Sakti. Setiap saat, dalam kondisi apa pun rambutnya selalu bersasak tinggi. Semua orang terkagum-kagum, membayangkan bagaimana ribetnya ia menyiapkan diri setiap harinya.

Namun tidak ada satu pun yang tahu penyebab Ibu Sakti bersasak tinggi.

Ibu Sakti itu sangat pintar, saking pintarnya, otak yang ia miliki sungguh besar; sasak tinggi itu ia gunakan untuk menutupi otak tersebut.

THE END.

Hujan Di Tanggal 14 Februari

Dalam perjalanan mereka merayakan Valentine's Day, hujan turun dengan derasnya. Maka berteduhlah Bobby dan Baby di bawah sebuah jamur.

'Menurut adik, ujannya berapa lama?' tanya Bobby.

'Lama kayaknya, Bang.' jawab Baby sambil memandang air yang tercurah dari langit

'Mungkin ini hukuman karena kita merayakan Valentine's Day. Kan Valentine's Day harom hukumnya.' bisik Bobby perlahan.

TAMAT

Sidejob Rapunzel

Rapunzel bosan setengah mati dikurung oleh Mother Gothel -- ibu tiri slash penyihir jahat -- di puncak menara kastil. 

Gimana enggak? Jangankan laptop atau smartphone, tv, radio bahkan majalah aja nggak ada. Jadi setiap hari kerjanya bengoong aja, nggak bisa Twitteran, Instagraman, Facebookan, atau browsing nggak jelas. 

Satu-satunya hiburan adalah kedatangan Prince Flynn. Tapi namanya cowok ye, suka-suka bener! Si masnya ini tempo-tempo datang, tempo-tempo enggak. 

Rapunzel berpikir keras mencari kegiatan pembunuh jenuh. Akhirnya, suatu hari *tring*, datanglah ide di kepalanya; ia menerima jasa titip jemur baju. Lumayan. Bosan hilang, duit datang.

Putri Yang Tertukar

Atas suruhan ayahnya, Belle yang berkaca mata minus 10 pun mendatangi kastil tempat The Beast konon tinggal.

Karena pergi terlalu sore, ia memasuki kastil yang salah. Saat masuk, Belle tak menyadari ada satu sosok yang memerhatikannya, yakni Frog Prince. Kelelahan, Belle pun melepas kaca matanya lalu tidur di depan perapian.

Frog prince yang sudah ngebet banget menjadi manusia lagi akhirnya menyembunyikan kaca mata Belle; 'Daripada lama lagi, ya mumpung ada cewek kece, ya udahlah ya?' begitu pikirnya

Lewat tengah malam, Belle terbangun karena bunyi keretak kayu api yang terbakar di perapian. Ia mencari kaca mata namun tak menemukannya. Mata rabunnya samar-samar menangkap sosok hijau yang ada di hadapannya. Sambil memicingkan mata Belle berpikir 'Perasaan gue ga enak. Kayaknya ceritanya harusnya nggak gini deh!'